Nama : Agita Widianti
NPM : 20211314
Kelas : 4EB05
Tugas : 1
PERKEMBANGAN AKUNTANSI INTERNASIONAL
Akuntansi
internasional memiliki peran yang sangat penting dalam masyarakat. Sebagai
cabang ilmu ekonomi, akuntansi memberikan informasi mengenai suatu perusahaan
dan transaksinya untuk memfasilitasi keputusan alokasi sumber daya untuk para
pengguna informasi tersebut. Jika informasi yang disajikan dapat bermanfaat dan
diandalkan, maka sumber daya yang jumlahnya terbatas dapat dialokasikan secara
maksimal. Sebaliknya jika informasi yang disajikan tidak bermanfaat dan tidak
dapat diandalkan, maka penggunaan sumber daya menjadi kurang optimal. Peran
akuntansi internasional tidaklah berbeda dengan ilmu akuntansi pada umumnya.
Namun yang membuat studi akuntansi sedikit berbeda yaitu perusahaan yang
dilaporkan adalah perusahaan Multinational
Corporation (MNC). Perusahaan MNC memiliki operasi perusahaan dan transaksi
yang melintasi batasan antar negara, atau dapat dikatakan perusahaan tersebut
memiliki kewajiban melakukan pelaporan kepada para pengguna yang berlokasi
diberbagai negara.
Proses
pelaporan akuntansinya tidaklah berbeda dan masih berada dijalur standar
pelaporan yang telah diatur secara internasional maupun lokal pada negara
tertentu. Hal yang penting untuk diketahui yaitu mengenai dimensi internasional
dari proses akuntansi pada tiap negara yang berbeda. Perbedaan itu meliputi
perbedaan budaya, praktik bisnis, struktur politik, sistem hukum, nilai mata
uang, tingkat inflasi lokal, dan peraturan perundang-undangan. Seluruh
perbedaan di atas dapat mempengaruhi bagaimana perusahaan multinasional
melakukan kegiatan operasionalnya dan memberikan informasi laporan keuangannya.
Iqbal, Melcher dan
Elmallah mendefinisikan akuntansi internasional sebagai
akuntansi untuk transaksi antar negara, perbandingan prinsip-prinsip akuntansi
di negara-negara yang berlainan dan harmonisasi standar akuntansi di seluruh
dunia. Sauatu perusahaan mulai terlibat dengan akuntansi internasional adalah
pada saat mendapatkan kesempatan melakukan transaksi ekspor atau impor.
Akuntansi
Internasional adalah akuntansi untuk transaksi internasional, perbandingan
prinsip-prinsip akuntansi antar negara yang berbeda dan harmonis sebagai
standar akuntansi dalam bidang kewenangan pajak, auditing dan bidang akuntansi
lainnya. Akuntansi harus berkembang agar mampu memberikan informasi yang
diperlukan dalam pengambilan kepurusan di perusahaan pada setiap perubahan
lingkungan bisnis.
Pada
awalnya pencatatan transaksi perdagangan dilakukan dengan cara sederhana, yaitu
dicatat pada batu, kulit kayu, dan sebagainya. Catatan tertua yang berhasil
ditemukan sampai saat ini masih tersimpan, yaitu berasal dari Babilonia pada
3600 sebelum masehi. Penemuan yang sama juga diperoleh di Mesir dan Yunani
kuno. Pencatatan itu belum dilakukan secara sistematis dan sering tidak
lengkap. Pencatatan yang lebih lengkap dikembangkan di Italia setelah dikenal
angka-angka desimal arab dan semakin berkembangnya dunia usaha pada waktu itu.
Perkembangan
akuntansi terjadi bersamaan dengan ditemukannya sistem pembukuan berpasangan (double entry system) oleh
pedagang-pedagang Venesia yang merupakan kota dagang yang terkenal di Italia
pada abad ke 14 dan 15. Perkembangannya didorong oleh pertumbuhan perdagangan
internasional di Italia Utara dan keinginan pemerintah untuk menemukan cara
dalam perhitungan pajak terhadap transaksi internasional. Dengan dikenalnya sistem
pembukuan berpasangan tersebut, pada tahun 1494 telah diterbitkan sebuat buku
tentang pelajaran pembukuan berpasangan yang ditulis oleh seorang ahli
matematika bernama Luca Pacioli dengan judul Summa de Arithmatica, Geometrica, Proportioni et Proportionalita
yang berisi tentang pelajaran ilmu pasti. Namun, di dalam buku itu terdapat
beberapa bagian yang berisi pelajaran pembukuan untuk para pengusaha. Bagian yang
berisi pelajaran pembukuan itu berjudul Tractatus
de Computis et Scriptorio. Buku tersebut kemudian tersebar di Eropa Barat
dan selanjutnya dikembangkan oleh para pengarang berikutnya.
Sistem
pembukuan berpasangan tersebut selanjutnya berkembang dengan sistem yang
menyebut asal negaranya, misalnya sistem Belanda, sistem Inggris, dan sistem
Amerika Serikat. Sistem Belanda atau tata buku disebut juga sistem Kontinental.
Sistem Inggris dan Amerika Serikat disebut Sistem Anglo- Saxon2. Perkembangan
Akuntansi dari Sistem Kontinental ke Anglo- Saxon Pada abad pertengahan, pusat
perdagangan pindah dari Venesia ke Eropa Barat. Eropa Barat, terutama Inggris
menjadi pusat perdagangan pada masa revolusi industri. Pada waktu itu pula
akuntansi mulai berkembang dengan pesat. Pada akhir abad ke-19, sistem
pembukuan berpasangan berkembang di Amerika Serikat yang disebut accounting (akuntansi).
Pada
abad 20, seiring tumbuhnya kekuatan ekonomi di Amerika Serikat, kerumitan
masalah akuntansi muncul bersamaan. Kemudian akuntansi diakui sebagai suatu
disiplin ilmu akademik tersendiri. Setelah Perang Dunia II, pengaruh akuntansi
semakin kuat di dunia barat. Bagi banyak negara, akuntansi merupakan masalah
nasional dengan standar praktik nasional yang melekat erat dengan hukum
nasional dan aturan profesional.
Perkembangan-perkembangan
akuntansi yang terjadi di berbagai negara meliputi beberapa hal berikut ini:
1. Sekitar abad ke-16 terjadi beberapa
perubahan di dalam teknik-teknik pembukuan. Perubahan yang patut dicatat adalah
diperkenalkan jurnal-jurnal khusus utuk pencatatan berbagai jenis transaksi
yang berbeda.
2. Pada abad ke-16 dan 17 terjadi evolusi
pada praktik laporan keuangan periodic. Sebagai tambahan di abad ke-17 dan abad
ke-18 terjadi evolusi pada personifikasi dari seluruh akun dan transaksi,
sebagai suatu usaha untuk merasionalisasikan aturan debit dan kredit yang
digunakan pada akun-akun yang tidak pasti hubungannya dengan abstrak.
3.
Penerapan sistem pencatatan berpasangan
juga diperluas ke jenis-jenis organisasi yang lain.
4. Abad ke-17 juga mencatat terjadinya
penggunaan akun-akun persediaan yang terpisah untuk jenis barang yang berbeda.
5. Dimulai dengan East India Company di
abad ke-17 den selanjutnya diikuti dengan perkembangan dari perusahaan
tersebut. Seiring dengan revolusi industri, akuntansi mendapatkan status yang
lebih baik, yang ditunjukkan dengan adanya kebutuhan akan akuntansi biaya, dan
kepercayaan yang diberikan kepada konsep-konsep mengenai kelangsungan,
periodisitas, dan akrual.
6.
Metode-metode untuk pencatatan aktiva
tetap mengalami evolusi pada abad ke-18.
7. Sampai dengan awal abad ke-19,
depresiasi untuk aktiva tetap hanya diperhitungkan pada barang dagang yang
tidak terjual.
8.
Akuntansi biaya muncul di abad ke-19
sebagai sebuah hasil dari revolusi industry.
9. Pada paruh terakhir dari abad ke-19
terjadi perkembangan pada teknik-teknik akuntansi untuk pembayaran dibayar di muka
dan akrual, sebagai cara untuk memungkinkan dilakukannya perhitungan dari laba periodik.
10. Akhir
abad ke-19 dan ke-20 terjadi perkembangan pada laporan dana.
11. Di
abad ke-20 terjadi perkembangan pada metode-metode akuntansi untuk isu-isu
kompleks, mulai dari perhitungan laba per saham, akuntansi untuk perhitungan
bisnis, akuntansi untuk inflasi, sewa jangka panjang dan pensiun, sampai kepada
masalah penting dari akuntansi sebagai produk baru dari rekayasa keuangan (financial engineering).
Ada
8 (delapan) faktor yang mempengaruhi perkembangan akuntansi internasional,
yaitu sebagai berikut:
1.
Sumber
Pendanaan
Di Negara-negara dengan
pasar ekuitas yang kuat, akuntansi memiliki fokus atas seberapa baik manajemen
menjalankan perusahaan (profitabilitas), dan dirancang untuk membantu investor
menganalisis arus kas masa depan dan resiko terkait. Sebaliknya, dalam sistem
berbasis kredit di mana bank merupakan sumber utama pendanaan, akuntansi
memiliki focus atas perlindungan kreditor melalui pengukuran akuntansi yang
konservatif.
2.
Sistem
Hukum
Dunia barat memiliki
dua orientasi dasar: hukum kode (sipil) dan hukum umum (kasus). Dalam
negara-negara hukum kode, hukum merupakan satu kelompok lengkap yang mencakup
ketentuan dan prosedur sehingga aturan akuntansi digabungkan dalam hukum
nasional dan cenderung sangat lengkap. Sebaliknya, hukum umum berkembang atas dasar
kasus per kasus tanpa adanya usaha untuk mencakup seluruh kasus dalam kode yang
lengkap.
3.
Perpajakan
Di kebanyakan negara,
peraturan pajak secara efektif menentukan standar karena perusahaan harus
mencatat pendapatan dan beban dalam akun mereka untuk mengklaimnya untuk
keperluan pajak. Ketika akuntansi keuangan dan pajak terpisah, kadang-kadang
aturan pajak mengharuskan penerapan prinsip akuntansi tertentu.
4.
Ikatan
Politik dan Ekonomi
Sistem politik yang ada
pada suatu negara turut mewarnai akuntansi, karena sistem politik tersebut “
mengimpor” dan “mengekspor” standar-standar dan praktik-praktik akuntansi. contoh,
akuntansi Inggris yang ada semasa pergantian abad ke 20, “diekspor” ke
negara-negara persemakmran. Belanda melakukan hal yang sama ke Filipina dan
Indonesia, Perancis ke negara-negara jajahannya di Asia dan Afrika. Jerman menggunakan
simpati politik untuk mempengaruhi, antara lain akuntansi di Jepang dan Swedia.
5.
Inflasi
Inflasi menyebabkan distorsi
terhadap akuntansi biaya historis dan mempengarugi kecenderungan suatu negara
untuk menerapkan perubahan akun-akun perusahaan.
6.
Tingkat
Perkembangan Ekonomi
Faktor ini mempengaruhi
jenis transaksi usaha yang dilaksanakan salam suatu perekonomian dan menentukan
manakah yang paling utama.
7.
Tingkat
Pendidikan
Standar praktik
akuntansi yang sangat rumit akan menjadi tidak berguna jika disalahartikan dan
disalahgunakan. Pengungkapan mengenai resiko efek derivatif tidak akan informatif
kecuali jika dibaca oleh pihak yang berkompeten.
8.
Budaya
Empat dimensi budaya
nasional, menurut Hofstede adalah individualisme, jarak kekuasaan, penghindaran
ketidakpastian, dan maskulinitas.
Klasifikasi
Akuntansi Internasional
Terdapat
dua pendekatan untuk klasifikasi sistem akuntansi yaitu:
1. Pendekatan
deduktif, berkaitan dengan pendekatan ini ada empat pendekatan dalam
pengembangan akuntansi.
a. Macroeconomic Pattern, akuntansi untuk
bisnis berhubungan erat dengan kebijakan perekonomian nasional.
b. Microeconomic Pettern, akuntansi
dipandang sebagai cabang ekonomi bisnis. Konsep utamanya adalah bagaimana
mempertahankan investasi modal dalam sebuah entitas bisnis.
c. Independent Dicipline Approach,
akuntansi dipandang sebagai fungsi jasa dan diderivasikan dari praktek bisnis.
d. Uniform Accounting Approach, akuntansi
dipandang sebagai alat yang efisien untuk administrasi dan control.
2. Pendekatan induktif, Nobes dalam Journal of
Business Finance and Accounting (Spring, 1983) mengidentifikasi faktor-faktor
yang membedakan sistem akuntansi, yaitu:
a. Tipe
pemakai laporan keuangan yang dipublikasikan
b. Tingkat
kepastian hukum
c. Peraturan
pajak dan pengukuran
d. Tingkat
konservatisme
e. Tingkat
ketaatan penerapan dalam historical cost
f. Penyesuaian
replacement cost
g. Praktek
konsolidasi
h. Kemampuan
untuk memperoleh provisi
i.
Keseragaman antar perusahaan dalam
menerapkan peraturan
Klasifikasi
akuntansi internasional dapat dilakukan dalam dua cara, yaitu dengan pertimbangan
dan secara empiris. Klasifikasi dengan pertimbangan bergantung pada
pengetahuan, intuisi dan pengalaman. Klasifikasi secara empiris menggunakan metode
statistik untuk mengumpulkan data prinsip dan praktek akuntansi seluruh dunia.
Terlepas
dari siapa orang yang pertama kali menemukan double entry system, perkembangan akuntansi semakin pesat. Hal ini
sejalan dengan perkembangan organisasi dan kegiatan suatu usaha, kerena
akuntansi berfungsi sebagai penyedia informasi bagi pengambil keputusan yang
bersifat ekonomi. Setiap warga negara mempunyai standar akuntansi yang berbeda
dengan negara lain, karena berbagai faktor. Faktor-faktor tersebut meliputi
kondisi ekonomi, ideologi ekonomi yang dianut, kondisi politik dan sosial disetiap
negara, transaksi antar negara, dan prinsip-prinsip akuntansi yang berbeda
mengakibatkan munculnya kebutuhan akan standar akuntansi secara internasional. Berdirilah
suatu organisasi International Accounting
Standard Board (IASB) yang mengeluarkan International
Financial Reporting Standard (IFRS), dijadikan sebagai pedoman penyajian
laporan keuangan diberbagai negara.
Manfaat Konvergensi Akuntansi
Internasional secara umum adalah:
1. Memudahkan pemahaman atas laporan
keuangan dengan penggunaan Standar Akuntansi Keuangan yang dikenal secara
internasional (enhance comparability).
2.
Meningkatkan arus investasi global
melalui transparansi.
3. Menurunkan biaya modal dengan membuka
peluang fund raising melalui pasar
modal secara global.
4.
Menciptakan efisiensi penyusunan laporan
keuangan.
5. Meningkatkan kualitas laporan keuangan,
dengan antara lain, mengurangi kesempatan untuk melakukan earning management.
Isu-isu
Akuntansi Internasional
Konsep
dari akuntansi universal atau dunia adalah yang paling luas ruang lingkupnya.
Konsep ini mengarahkan akuntansi internasioanal menuju formulasi dan studi atas
satu kumpulan prinsip-prinsip akuntansi yang diterima secara universal.
Tujuannya adalah untuk mendapatkan satu standardisasi lengkap atas
prinsip-prinsip akuntansi secara internasional.
Di
dalam kerangka kerja konsep ini, akuntansi internasional dianggap sebagai
sebuah sistem universal yang dapat diterapkan di semua negara. Sebuah
seperangkat prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum (Generally Accepted Accounting Principles-GAAP) yang diterima di
seluruh dunia, seperti yang berlaku di Amerika Serikat, akan dibentuk. Praktik
dan prinsip-prinsip yang dikembangkan akan dapat diberlakukan di seluruh
negara. Konsep ini akan menjadi sasaran tertinggi dari suatu sistem
internasional.
Konsep dari akuntansi
komparatif atau akuntansi internasional mengarahkan akuntansi internasional
kepada studi dan pemahaman atas perbedaan-perbedaan nasional di dalam akuntansi.
Hal ini meliputi :
1. Kesadaran akan adanya keragaman
internasional di dalam akuntansi perusahaan dan praktik-praktik pelaporan.
2.
Pemahaman akan prinsip-prinsip dan
praktik-praktik akuntansi dari masing-masing negara.
3. Kemampuan untuk menilai dampak dari
beragamnya praktik-praktik akuntansi pada pelaporan keuangan.
Munculnya
paradigma baru di dalam akuntansi internasional memperluas kerangka kerja dan
pemikiran untuk memasukkan ide-ide baru dari akuntansi internasional. Sebagai
akibatnya, terbit daftar yang sangat panjang akan konsep-konsep dan teori-teori
akuntansi yang dibuat oleh Amenkhienan untuk memasukkan hal-hal sebagai berikut
:
1.
Teori universal atau dunia
2.
Teori multinasional
3.
Teori komparatif
4.
Teori transaksi-transaksi internasional
5. Teori translasi
Masing-masing
teori-teori di atas memberikan dasar bagi pengembangan dari sebuah kerangka
kerja konseptual untuk akuntansi internasional. Meskipun akan terdapat
argumentasi mengenai teori manakah yang akan lebih disukai.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar