Agita
widianti
20211314/3EB05
Saatnya
Perusahaan Miliki Program Pensiun untuk Kompensasi Pesangon Karyawan
Gimana
caranya perusahaan menyiapkan dana pesangon karyawan?
Sekarang,
gak usah pusing lagi. Perusahaan apapun, dimanapun, kini dapat dengan mudah
memiliki program pensiun untuk kompensasi pesangon karyawan. Namanya adalah Dana
Pensiun Lembaga Keuangan Program Pensiun untuk Kompensasi Pesangon (DPLK
PPUKP). Program ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan perusahaan akan
program pensiun yang dikhususkan untuk pembayaran kompensasi pesangon. Program DPLK PPUKP ini dapat dimanfaatkan perusahaan dalam pembayaran
pesangon sebagai manfaat pensiun sesuai dengan UU No. 13/2003, khususnya
Pasal 167.
Melalui program ini, karyawan akan mendapatkan kepastian dan jaminan hidup
yang layak di saat tidak lagi bekerja. Bagi perusahaan, program ini juga dapat
memicu motivasi, loyalitas, dan produktivitas dalam bekerja.
Yukkk miliki
program kompensasi pesangon
Mengapa
program pensiun untuk kompensasi pesangon ini perlu? Jawabnya sederhana. Saat
ini masih banyak perusahaan yang belum siap untuk membayarkan pesangon
karyawan. Dari sekitar 121,2 juta angkatan kerja di Indonesia.
hanya 7,5% karyawan yang sudah memiliki program untuk hari tua.
Bahkan program ini juga sesuai dengan amanat UU 13/2003 tentang
Ketenagakerjaan.Program ini juga diadministrasikan secara pooled fund
atau atas nama perusahaan, tanpa perlu melibatkan karyawan. Pembayarannya pun
dapat dilakukan secara lumpsum atau sekaligus.
….
Lalu apa manfaat program pensiun untuk kompensasi pesangon bagi perusahaan dan karyawan?
Lalu apa manfaat program pensiun untuk kompensasi pesangon bagi perusahaan dan karyawan?
Manfaat bagi
Perusahaan
1. Mengurangi
masalah arus kas (cash flow) perusahaan di kemudian hari
2. Mengurangi
pajak penghasilan badan (PPh 25).
3. Mempertahankan
karyawan berkualitas
4. Memberi
nilai tambah perusahaan karena diinvestasikan dan sesuai regulasi
5. Menyesuaikan
dengan kondisi dan kebutuhan perusahaan
Manfaat bagi
Karyawan
1. Memiliki
jaminan kesinambungan penghasilan di hari tua.
2. Memiliki
dana yang “sudah pasti” dari Peruahaan.
3. Manfaat
pajak hasil investasi sampai dengan manfaat program dibayarkan
4. Terpisah
dari kekayaan perusahaan
Kita berharap
dengan Program penisun untuk Kompensasi Pesangon, perusahaan menjadi lebih
leluasa dalam menyiapkan pencadangan dana pesangon bagi karyawannya. Sesuai
dengan kemampuan dan kondisi perusahaan. Yang penting, dana pesangon karyawan
tidak hanya dibukukan saja tapi juga dimplementasikan kepada pihak ketiga yang
mumpuni dalam mengelolanya, termasuk agar mendapatkan hasil investasi yang
optimal. Untuk urusan ini, hubungi saja Employee Benefits Manulife Indonesia;
berpengalaman, transparan, profesional, dan memang ahlinya.
Saatnya
miliki Program Pensiun Untuk Kompensasi
Pesangon Karyawan. Think Big, Dream Big !!
Rupiah
Lemah, Pemerintah Resah
Dewasa ini
kondisi perekonomian kita sedang mengalami sedikit goncangan. Dimulai dari pelemahan nilai mata uang rupiah hingga
terperosok hingga Rp. 11.353 per dolar Amerika Serikat (21/10). Sehingga
komoditas-komoditas tertentu sulit didapatkan karena harganya naik. Tentunya
kondisi semacam ini harus menjadi perhatian bagi banyak pihak. Pemerintah pun
mulai mencari solusi untuk mengatasi masalah ini.
Imbas dari
pelemahan nilai tukar rupiah terus melebar. Pelaku usaha terus berfikir keras
menanggapi kondisi saat ini. Beban produksi terus mengalami kenaikan. Sedang
bahan baku masih impor dari luar. Dan opsi untuk meingkatkan harga jual pun
menjadi langkah yang sedang dipertimbangan oleh para pelaku usaha. Hal ini
untuk menyeimbangkan kenaikan harga bahan baku agar margin dapat terjaga.
Kini
masyarakat Indonesia mulai sulit mendapatkan barang-barang kebutuhannya. Sebab
harganya tinggi dari yang diperkirakan. Pun dengan para pelaku usaha seperti
pengrajin tahu atau tempe. Kedelai sulit didapatkan karena pendistribusiannya
terhambat. Selain itu harga dipasaran naik seiring pelemahan rupiah. Saat ini kedelai yang ada di Indonesia kebanyakan impor dari beberapa
negara.
Pergerakan
di pasar modal juga tak jauh berbeda. Harga-harga saham masih berkutat pada
zona merah atau mengalami penurunan. Secara tidak langsung mengakibatkan
kondisi lesu pasar modal terjadi. Para investor mulai kurang percaya atau takut
membeli saham karena pengaruh pelemahan nilai rupiah.
Persepsi
dari masing-masing investor memang berbeda-beda. Persepsi tersebut dicerminkan
melalui ROR (Rate of Return). Ada tiga factor yang mempengaruhi
ROR, yaitu tingkat penghasilan bebas risiko (risk free of return), premi
risiko dan indeks beta. Dan apabila sebagian besar investor suatu saham
mempunyai persepsi. Bahwa ROR saham tersebut tidak memadai lagi. Maka mereka
akan mengambil keputusan untuk menjualnya. Kalau ini yang terjadi, maka harga
saham akan menurun.
Dari penjelasan itu, kita dapat mengambil kesimpulan. Bahwa pengaruh dari
setiap persepsi investor akan mempengaruhi harga saham. Ini terjadi
pada triwulan ketiga tahun 2013. Dimana harga-harga saham mengalami penurunan.
Tentu tidak semua menglami hal itu. Karena ada juga harga saham yang bertengger
di zona hijau atau penguatan.
Sistem
devisa bebas yang dijalankan seakan menjadi boomerang bagi perekonomian saat
ini. Para spekulan belomba-lomba memperoleh gain antara harga beli dolar
saat dia beli dengan harga jual dolar saati ini jika mengalami kenaikan. Namun
dilain sisi, krisis global yang masih melanda juga memperburuk keadaan ekonomi
di Indonesia.
Kebijakan
untuk mengubah devisa bebas ke devisa terkontrol kembali mencuat. Ini wujud
dari lemahnya peraturan yang ada. Terutama pada kondisi saat ini, dimana krisis
global yang berdampak pada perekonomian dunia, termasuk Indonesia. Salah satu
yang dirasakan oleh Indonesia ialah pelemahan nilai tukar rupiah. Kini yang
terpenting, bagaimana perekonomian Indonesia kembali stabil?
Berbagai
cara untuk menstabilkan perekonomian sedang dirancang terutama oleh pemerintah.
Mulai diskusi dengan para pengusaha agar tidak terjadi PHK massal. Merevisi UU
24/1999 tentang Lalu Lintas Devisa. Dan terutama kondisi ekspor kita yang
kurang kompetitif dan dalam pengendalian impor yang harus diperketat. Ini
mencerminkan fundamental ekonomi kita masih bermasalah dan harus segera
diperbaiki.
Jika hal itu dapat diimplementasikan dalam sistem ekonomi Indonesia.
Kemungkinan besar kita akan lepas dari berbagai masalah seperti lemahnya nilai
tukar rupiah, kenaikan barang impor, PHK massal, para spekulan, bahkan
IHSG kita akan mengalami penguatan. Ini bisa saja tercapai
dengan dukungan semua pihak yang menginginkan ekonomi Indonesia kembali
membaik.
JAKARTA – Lembaga pemeringkat Fitch Ratings menilai ada implikasi
yang diambil akibat dari depresiasi mata uang Rupiah. Hal ini terutama
disebabkan lindung nilai dalam sektor keuangan dan mekanisme tarif utilitas
yang memungkinkan adanya fluktuasi pada nilai tukar.
Dalam keterangan tertulisnya, Fitch mencatat ada lima perusahaan yang mendapat dampak positif, sementara delapan perusahaan lainnya mengalami sisi negatif.
"Lima korporasi Indonesia yang mungkin memperoleh manfaat dari depresiasi Rupiah, antara lain, PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo), dan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN)," kata Fitch dalam risetnya, Jumat (25/10/2013).
Fitch menilai, melemahnya Rupiah telah memberikan Ebitda yang lebih tinggi dari aliran pendapatan dalam mata uang dolar AS, dan mendorong dampak positif pada lima korporasi tersebut. Sayangnya, utang mata uang asing telah mendorong delapan korporasi ke arah negatif.
Saat ini, Fitch mencatat nilai tukar Rupiah mengalami depresiasi 15 persen. "Kami memiliki dampak negatif pada sejumlah korporasi Indonesia, terutama Fajar Surya Wisesa Tbk (FASW) dan Bakrie Telecom Tbk (BTel), dan tingkat yang lebih rendah Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA), dan PT Indosat Tbk (ISAT)," jelas riset tersebut.
Dalam analisisnya, Fitch menilai pelemahan paling banyak terjadi pada sektor korporasi, karena hedging utang, pendapatan luar negeri, dan capital expenditure berdenominasi dolar AS bervariasi.
Berikut perusahaan yang mampu mengambil untung atas pelemahan Rupiah terhadap dolar AS.
PT Perusahaan Listrik Negara (Persero), dari sektor utilitas.
PT Indika Energy Tbk (INDY), dari sektor utilitas.
PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo), dari sektor telekomunikasi.
Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Pte Ltd, dari sektor utilitas.
PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), dari sektor telekomunikasi.
Sedangkan perusahaan-perusahaan yang terpuruk akibat pelemahan nilai tukar Rupiah, antara lain:
PT Fajar Surya Wisesa Tbk (FASW), dari sektor sumber daya.
PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL), dari sektor telekomunikasi.
PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA), dari sektor pangan.
PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA), dari sektor properti.
PT Indosat Tbk (ISAT), dari sektor telekomunikasi.
PT Multipolar Tbk (MLPL), dari sektor ritel.
PT Pertamina (Persero), dari sektor energi.
PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI), dari sektor properti. ()
Dalam keterangan tertulisnya, Fitch mencatat ada lima perusahaan yang mendapat dampak positif, sementara delapan perusahaan lainnya mengalami sisi negatif.
"Lima korporasi Indonesia yang mungkin memperoleh manfaat dari depresiasi Rupiah, antara lain, PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo), dan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN)," kata Fitch dalam risetnya, Jumat (25/10/2013).
Fitch menilai, melemahnya Rupiah telah memberikan Ebitda yang lebih tinggi dari aliran pendapatan dalam mata uang dolar AS, dan mendorong dampak positif pada lima korporasi tersebut. Sayangnya, utang mata uang asing telah mendorong delapan korporasi ke arah negatif.
Saat ini, Fitch mencatat nilai tukar Rupiah mengalami depresiasi 15 persen. "Kami memiliki dampak negatif pada sejumlah korporasi Indonesia, terutama Fajar Surya Wisesa Tbk (FASW) dan Bakrie Telecom Tbk (BTel), dan tingkat yang lebih rendah Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA), dan PT Indosat Tbk (ISAT)," jelas riset tersebut.
Dalam analisisnya, Fitch menilai pelemahan paling banyak terjadi pada sektor korporasi, karena hedging utang, pendapatan luar negeri, dan capital expenditure berdenominasi dolar AS bervariasi.
Berikut perusahaan yang mampu mengambil untung atas pelemahan Rupiah terhadap dolar AS.
PT Perusahaan Listrik Negara (Persero), dari sektor utilitas.
PT Indika Energy Tbk (INDY), dari sektor utilitas.
PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo), dari sektor telekomunikasi.
Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Pte Ltd, dari sektor utilitas.
PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), dari sektor telekomunikasi.
Sedangkan perusahaan-perusahaan yang terpuruk akibat pelemahan nilai tukar Rupiah, antara lain:
PT Fajar Surya Wisesa Tbk (FASW), dari sektor sumber daya.
PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL), dari sektor telekomunikasi.
PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA), dari sektor pangan.
PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA), dari sektor properti.
PT Indosat Tbk (ISAT), dari sektor telekomunikasi.
PT Multipolar Tbk (MLPL), dari sektor ritel.
PT Pertamina (Persero), dari sektor energi.
PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI), dari sektor properti. ()
http://economy.okezone.com/read/2013/10/25/278/886712/perusahaan-yang-untung-rugi-akibat-rupiah-melemahhttp://economy.okezone.com/read/2013/10/25/278/886712/perusahaan-yang-untung-rugi-akibat-rupiah-melemah
Ekonomi China Membaik, Minyak Mentah Rebound
MELBOURNE - Minyak mentah West Texas Intermediate
akhirnya naik untuk pertama kalinya selama empat hari terakhir. Hal tersebut
seiring dengan pemulihan ekonomi China yang melampaui proyeksi sehingga
meningkatkan permintaan minyak.
Sementara itu, di pasar futures, harga minyak rebound 0,6 persen di New York, setelah kehilangan 3,9 persen selama tiga hari sebelumnya.
"China menunjukkan pertumbuhan terhadap ekonominya, hal ini tidak mengherankan, beberapa pelaku pasar melihat kesempatan ini," kata Wakil Presiden di IHS Energy Insight, Victor Shum di Singapura seperti dilansir Bloomberg, Kamis (24/10/2013).
WTI untuk pengiriman Desember naik 61 sen menjadi USD97,47 per barel di New York Merchantile Exchange atau naik 1,5 persen dari kemarin ke USD96,86 atau terendah sejak 28 Juni. Volume perdagangan 39 persen dari rata-rata 100 hari.
Sedangkan Brent untuk Desember naik 11 sen menjadi USD107,91 per barel di ICE Futures Europe yang berbasis di London. Minyak mentah patokan WEropa dengan premi USD10,47 ke WTI berjangka. (wdi)
Sementara itu, di pasar futures, harga minyak rebound 0,6 persen di New York, setelah kehilangan 3,9 persen selama tiga hari sebelumnya.
"China menunjukkan pertumbuhan terhadap ekonominya, hal ini tidak mengherankan, beberapa pelaku pasar melihat kesempatan ini," kata Wakil Presiden di IHS Energy Insight, Victor Shum di Singapura seperti dilansir Bloomberg, Kamis (24/10/2013).
WTI untuk pengiriman Desember naik 61 sen menjadi USD97,47 per barel di New York Merchantile Exchange atau naik 1,5 persen dari kemarin ke USD96,86 atau terendah sejak 28 Juni. Volume perdagangan 39 persen dari rata-rata 100 hari.
Sedangkan Brent untuk Desember naik 11 sen menjadi USD107,91 per barel di ICE Futures Europe yang berbasis di London. Minyak mentah patokan WEropa dengan premi USD10,47 ke WTI berjangka. (wdi)
Keterangan
Kuning : Kalimat
Argumentasi
Abu-abu : Kalimat Penalaran
Why we hate to gamble online | BSA on
BalasHapusBetMGM is one of 벳 센세이션 the largest online 포커 스트레이트 casinos in the 실시간 바카라사이트 world, operating in over 라이브바카라게임 3 million casinos worldwide. It provides an excellent mix 승인전화없는 사이트 of