Sabtu, 04 April 2015

PERKEMBANGAN AKUNTANSI INTERNASIONAL

Nama   : Agita Widianti
NPM   : 20211314
Kelas   : 4EB05
Tugas   : 1

PERKEMBANGAN AKUNTANSI INTERNASIONAL

Akuntansi internasional memiliki peran yang sangat penting dalam masyarakat. Sebagai cabang ilmu ekonomi, akuntansi memberikan informasi mengenai suatu perusahaan dan transaksinya untuk memfasilitasi keputusan alokasi sumber daya untuk para pengguna informasi tersebut. Jika informasi yang disajikan dapat bermanfaat dan diandalkan, maka sumber daya yang jumlahnya terbatas dapat dialokasikan secara maksimal. Sebaliknya jika informasi yang disajikan tidak bermanfaat dan tidak dapat diandalkan, maka penggunaan sumber daya menjadi kurang optimal. Peran akuntansi internasional tidaklah berbeda dengan ilmu akuntansi pada umumnya. Namun yang membuat studi akuntansi sedikit berbeda yaitu perusahaan yang dilaporkan adalah perusahaan Multinational Corporation (MNC). Perusahaan MNC memiliki operasi perusahaan dan transaksi yang melintasi batasan antar negara, atau dapat dikatakan perusahaan tersebut memiliki kewajiban melakukan pelaporan kepada para pengguna yang berlokasi diberbagai negara.
Proses pelaporan akuntansinya tidaklah berbeda dan masih berada dijalur standar pelaporan yang telah diatur secara internasional maupun lokal pada negara tertentu. Hal yang penting untuk diketahui yaitu mengenai dimensi internasional dari proses akuntansi pada tiap negara yang berbeda. Perbedaan itu meliputi perbedaan budaya, praktik bisnis, struktur politik, sistem hukum, nilai mata uang, tingkat inflasi lokal, dan peraturan perundang-undangan. Seluruh perbedaan di atas dapat mempengaruhi bagaimana perusahaan multinasional melakukan kegiatan operasionalnya dan memberikan informasi laporan keuangannya.
Iqbal, Melcher dan Elmallah mendefinisikan akuntansi internasional sebagai akuntansi untuk transaksi antar negara, perbandingan prinsip-prinsip akuntansi di negara-negara yang berlainan dan harmonisasi standar akuntansi di seluruh dunia. Sauatu perusahaan mulai terlibat dengan akuntansi internasional adalah pada saat mendapatkan kesempatan melakukan transaksi ekspor atau impor.
Akuntansi Internasional adalah akuntansi untuk transaksi internasional, perbandingan prinsip-prinsip akuntansi antar negara yang berbeda dan harmonis sebagai standar akuntansi dalam bidang kewenangan pajak, auditing dan bidang akuntansi lainnya. Akuntansi harus berkembang agar mampu memberikan informasi yang diperlukan dalam pengambilan kepurusan di perusahaan pada setiap perubahan lingkungan bisnis. 
Pada awalnya pencatatan transaksi perdagangan dilakukan dengan cara sederhana, yaitu dicatat pada batu, kulit kayu, dan sebagainya. Catatan tertua yang berhasil ditemukan sampai saat ini masih tersimpan, yaitu berasal dari Babilonia pada 3600 sebelum masehi. Penemuan yang sama juga diperoleh di Mesir dan Yunani kuno. Pencatatan itu belum dilakukan secara sistematis dan sering tidak lengkap. Pencatatan yang lebih lengkap dikembangkan di Italia setelah dikenal angka-angka desimal arab dan semakin berkembangnya dunia usaha pada waktu itu.
Perkembangan akuntansi terjadi bersamaan dengan ditemukannya sistem pembukuan berpasangan (double entry system) oleh pedagang-pedagang Venesia yang merupakan kota dagang yang terkenal di Italia pada abad ke 14 dan 15. Perkembangannya didorong oleh pertumbuhan perdagangan internasional di Italia Utara dan keinginan pemerintah untuk menemukan cara dalam perhitungan pajak terhadap transaksi internasional. Dengan dikenalnya sistem pembukuan berpasangan tersebut, pada tahun 1494 telah diterbitkan sebuat buku tentang pelajaran pembukuan berpasangan yang ditulis oleh seorang ahli matematika bernama Luca Pacioli dengan judul Summa de Arithmatica, Geometrica, Proportioni et Proportionalita yang berisi tentang pelajaran ilmu pasti. Namun, di dalam buku itu terdapat beberapa bagian yang berisi pelajaran pembukuan untuk para pengusaha. Bagian yang berisi pelajaran pembukuan itu berjudul Tractatus de Computis et Scriptorio. Buku tersebut kemudian tersebar di Eropa Barat dan selanjutnya dikembangkan oleh para pengarang berikutnya.
Sistem pembukuan berpasangan tersebut selanjutnya berkembang dengan sistem yang menyebut asal negaranya, misalnya sistem Belanda, sistem Inggris, dan sistem Amerika Serikat. Sistem Belanda atau tata buku disebut juga sistem Kontinental. Sistem Inggris dan Amerika Serikat disebut Sistem Anglo- Saxon2. Perkembangan Akuntansi dari Sistem Kontinental ke Anglo- Saxon Pada abad pertengahan, pusat perdagangan pindah dari Venesia ke Eropa Barat. Eropa Barat, terutama Inggris menjadi pusat perdagangan pada masa revolusi industri. Pada waktu itu pula akuntansi mulai berkembang dengan pesat. Pada akhir abad ke-19, sistem pembukuan berpasangan berkembang di Amerika Serikat yang disebut accounting (akuntansi).
Pada abad 20, seiring tumbuhnya kekuatan ekonomi di Amerika Serikat, kerumitan masalah akuntansi muncul bersamaan. Kemudian akuntansi diakui sebagai suatu disiplin ilmu akademik tersendiri. Setelah Perang Dunia II, pengaruh akuntansi semakin kuat di dunia barat. Bagi banyak negara, akuntansi merupakan masalah nasional dengan standar praktik nasional yang melekat erat dengan hukum nasional dan aturan profesional.
Perkembangan-perkembangan akuntansi yang terjadi di berbagai negara meliputi beberapa hal berikut ini:
1.    Sekitar abad ke-16 terjadi beberapa perubahan di dalam teknik-teknik pembukuan. Perubahan yang patut dicatat adalah diperkenalkan jurnal-jurnal khusus utuk pencatatan berbagai jenis transaksi yang berbeda.
2.     Pada abad ke-16 dan 17 terjadi evolusi pada praktik laporan keuangan periodic. Sebagai tambahan di abad ke-17 dan abad ke-18 terjadi evolusi pada personifikasi dari seluruh akun dan transaksi, sebagai suatu usaha untuk merasionalisasikan aturan debit dan kredit yang digunakan pada akun-akun yang tidak pasti hubungannya dengan abstrak.
3.        Penerapan sistem pencatatan berpasangan juga diperluas ke jenis-jenis organisasi yang lain.
4.     Abad ke-17 juga mencatat terjadinya penggunaan akun-akun persediaan yang terpisah untuk jenis barang yang berbeda.
5.       Dimulai dengan East India Company di abad ke-17 den selanjutnya diikuti dengan perkembangan dari perusahaan tersebut. Seiring dengan revolusi industri, akuntansi mendapatkan status yang lebih baik, yang ditunjukkan dengan adanya kebutuhan akan akuntansi biaya, dan kepercayaan yang diberikan kepada konsep-konsep mengenai kelangsungan, periodisitas, dan akrual.
6.        Metode-metode untuk pencatatan aktiva tetap mengalami evolusi pada abad ke-18.
7.       Sampai dengan awal abad ke-19, depresiasi untuk aktiva tetap hanya diperhitungkan pada barang dagang yang tidak terjual.
8.        Akuntansi biaya muncul di abad ke-19 sebagai sebuah hasil dari revolusi industry.
9.    Pada paruh terakhir dari abad ke-19 terjadi perkembangan pada teknik-teknik akuntansi untuk pembayaran dibayar di muka dan akrual, sebagai cara untuk memungkinkan dilakukannya perhitungan dari laba periodik.
10.    Akhir abad ke-19 dan ke-20 terjadi perkembangan pada laporan dana.
11.  Di abad ke-20 terjadi perkembangan pada metode-metode akuntansi untuk isu-isu kompleks, mulai dari perhitungan laba per saham, akuntansi untuk perhitungan bisnis, akuntansi untuk inflasi, sewa jangka panjang dan pensiun, sampai kepada masalah penting dari akuntansi sebagai produk baru dari rekayasa keuangan (financial engineering).

Ada 8 (delapan) faktor yang mempengaruhi perkembangan akuntansi internasional, yaitu sebagai berikut: 
1.        Sumber Pendanaan
Di Negara-negara dengan pasar ekuitas yang kuat, akuntansi memiliki fokus atas seberapa baik manajemen menjalankan perusahaan (profitabilitas), dan dirancang untuk membantu investor menganalisis arus kas masa depan dan resiko terkait. Sebaliknya, dalam sistem berbasis kredit di mana bank merupakan sumber utama pendanaan, akuntansi memiliki focus atas perlindungan kreditor melalui pengukuran akuntansi yang konservatif.
2.        Sistem Hukum
Dunia barat memiliki dua orientasi dasar: hukum kode (sipil) dan hukum umum (kasus). Dalam negara-negara hukum kode, hukum merupakan satu kelompok lengkap yang mencakup ketentuan dan prosedur sehingga aturan akuntansi digabungkan dalam hukum nasional dan cenderung sangat lengkap. Sebaliknya, hukum umum berkembang atas dasar kasus per kasus tanpa adanya usaha untuk mencakup seluruh kasus dalam kode yang lengkap.
3.        Perpajakan
Di kebanyakan negara, peraturan pajak secara efektif menentukan standar karena perusahaan harus mencatat pendapatan dan beban dalam akun mereka untuk mengklaimnya untuk keperluan pajak. Ketika akuntansi keuangan dan pajak terpisah, kadang-kadang aturan pajak mengharuskan penerapan prinsip akuntansi tertentu.
4.        Ikatan Politik dan Ekonomi
Sistem politik yang ada pada suatu negara turut mewarnai akuntansi, karena sistem politik tersebut “ mengimpor” dan “mengekspor” standar-standar dan praktik-praktik akuntansi. contoh, akuntansi Inggris yang ada semasa pergantian abad ke 20, “diekspor” ke negara-negara persemakmran. Belanda melakukan hal yang sama ke Filipina dan Indonesia, Perancis ke negara-negara jajahannya di Asia dan Afrika. Jerman menggunakan simpati politik untuk mempengaruhi, antara lain akuntansi di Jepang dan Swedia.
5.        Inflasi
Inflasi menyebabkan distorsi terhadap akuntansi biaya historis dan mempengarugi kecenderungan suatu negara untuk menerapkan perubahan akun-akun perusahaan.
6.        Tingkat Perkembangan Ekonomi
Faktor ini mempengaruhi jenis transaksi usaha yang dilaksanakan salam suatu perekonomian dan menentukan manakah yang paling utama.
7.        Tingkat Pendidikan
Standar praktik akuntansi yang sangat rumit akan menjadi tidak berguna jika disalahartikan dan disalahgunakan. Pengungkapan mengenai resiko efek derivatif tidak akan informatif kecuali jika dibaca oleh pihak yang berkompeten.
8.        Budaya
Empat dimensi budaya nasional, menurut Hofstede adalah individualisme, jarak kekuasaan, penghindaran ketidakpastian, dan maskulinitas.

Klasifikasi Akuntansi Internasional
Terdapat dua pendekatan untuk klasifikasi sistem akuntansi yaitu:
1. Pendekatan deduktif, berkaitan dengan pendekatan ini ada empat pendekatan dalam pengembangan akuntansi.
a.   Macroeconomic Pattern, akuntansi untuk bisnis berhubungan erat dengan kebijakan perekonomian nasional.
b.      Microeconomic Pettern, akuntansi dipandang sebagai cabang ekonomi bisnis. Konsep utamanya adalah bagaimana mempertahankan investasi modal dalam sebuah entitas bisnis.
c.  Independent Dicipline Approach, akuntansi dipandang sebagai fungsi jasa dan diderivasikan dari praktek bisnis.
d.    Uniform Accounting Approach, akuntansi dipandang sebagai alat yang efisien untuk administrasi dan control.
2.  Pendekatan induktif, Nobes dalam Journal of Business Finance and Accounting (Spring, 1983) mengidentifikasi faktor-faktor yang membedakan sistem akuntansi, yaitu:
a.       Tipe pemakai laporan keuangan yang dipublikasikan
b.      Tingkat kepastian hukum
c.       Peraturan pajak dan pengukuran
d.      Tingkat konservatisme
e.       Tingkat ketaatan penerapan dalam historical cost
f.       Penyesuaian replacement cost
g.      Praktek konsolidasi
h.      Kemampuan untuk memperoleh provisi
i.        Keseragaman antar perusahaan dalam menerapkan peraturan

Klasifikasi akuntansi internasional dapat dilakukan dalam dua cara, yaitu dengan pertimbangan dan secara empiris. Klasifikasi dengan pertimbangan bergantung pada pengetahuan, intuisi dan pengalaman. Klasifikasi secara empiris menggunakan metode statistik untuk mengumpulkan data prinsip dan praktek akuntansi seluruh dunia.
Terlepas dari siapa orang yang pertama kali menemukan double entry system, perkembangan akuntansi semakin pesat. Hal ini sejalan dengan perkembangan organisasi dan kegiatan suatu usaha, kerena akuntansi berfungsi sebagai penyedia informasi bagi pengambil keputusan yang bersifat ekonomi. Setiap warga negara mempunyai standar akuntansi yang berbeda dengan negara lain, karena berbagai faktor. Faktor-faktor tersebut meliputi kondisi ekonomi, ideologi ekonomi yang dianut, kondisi politik dan sosial disetiap negara, transaksi antar negara, dan prinsip-prinsip akuntansi yang berbeda mengakibatkan munculnya kebutuhan akan standar akuntansi secara internasional. Berdirilah suatu organisasi International Accounting Standard Board (IASB) yang mengeluarkan International Financial Reporting Standard (IFRS), dijadikan sebagai pedoman penyajian laporan keuangan diberbagai negara.
Manfaat Konvergensi Akuntansi Internasional secara umum adalah:
1.  Memudahkan pemahaman atas laporan keuangan dengan penggunaan Standar Akuntansi Keuangan yang dikenal secara internasional (enhance comparability).
2.        Meningkatkan arus investasi global melalui transparansi.
3.    Menurunkan biaya modal dengan membuka peluang fund raising melalui pasar modal secara global.
4.        Menciptakan efisiensi penyusunan laporan keuangan.
5.   Meningkatkan kualitas laporan keuangan, dengan antara lain, mengurangi kesempatan untuk melakukan earning management.

Isu-isu Akuntansi Internasional
Konsep dari akuntansi universal atau dunia adalah yang paling luas ruang lingkupnya. Konsep ini mengarahkan akuntansi internasioanal menuju formulasi dan studi atas satu kumpulan prinsip-prinsip akuntansi yang diterima secara universal. Tujuannya adalah untuk mendapatkan satu standardisasi lengkap atas prinsip-prinsip akuntansi secara internasional.
Di dalam kerangka kerja konsep ini, akuntansi internasional dianggap sebagai sebuah sistem universal yang dapat diterapkan di semua negara. Sebuah seperangkat prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum (Generally Accepted Accounting Principles-GAAP) yang diterima di seluruh dunia, seperti yang berlaku di Amerika Serikat, akan dibentuk. Praktik dan prinsip-prinsip yang dikembangkan akan dapat diberlakukan di seluruh negara. Konsep ini akan menjadi sasaran tertinggi dari suatu sistem internasional.
Konsep dari akuntansi komparatif atau akuntansi internasional mengarahkan akuntansi internasional kepada studi dan pemahaman atas perbedaan-perbedaan nasional di dalam akuntansi. Hal ini meliputi :
1.   Kesadaran akan adanya keragaman internasional di dalam akuntansi perusahaan dan praktik-praktik pelaporan.
2.        Pemahaman akan prinsip-prinsip dan praktik-praktik akuntansi dari masing-masing negara.
3.    Kemampuan untuk menilai dampak dari beragamnya praktik-praktik akuntansi pada pelaporan keuangan.
Munculnya paradigma baru di dalam akuntansi internasional memperluas kerangka kerja dan pemikiran untuk memasukkan ide-ide baru dari akuntansi internasional. Sebagai akibatnya, terbit daftar yang sangat panjang akan konsep-konsep dan teori-teori akuntansi yang dibuat oleh Amenkhienan untuk memasukkan hal-hal sebagai berikut :
1.        Teori universal atau dunia
2.        Teori multinasional
3.        Teori komparatif
4.        Teori transaksi-transaksi internasional
5.    Teori translasi
Masing-masing teori-teori di atas memberikan dasar bagi pengembangan dari sebuah kerangka kerja konseptual untuk akuntansi internasional. Meskipun akan terdapat argumentasi mengenai teori manakah yang akan lebih disukai.
Sumber:








Tidak ada komentar:

Posting Komentar